BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di zaman sekarang ini, kebersihan adalah
masalah terbesar di sekolah. Kepedulian siswa-siswi akan kebersihan semakin
menurun. Hal ini terbukti dengan banyaknya sampah di lingkungan sekolah
khususnya di dalam kelas. Kita mengetahui bahwa kebersihan merupakan cerminan
kepribadian seseorang. Ketidakpeduliaan akan kebersihan lingkungan sekolah
khususnya kelas dapat memperlambat efektifitas belajar dan membuat lingkungan
tidak nyaman atau tidak indah dipandang. Begitu pula sebaliknya, kepedulian
terhadap kebersihan dapat memberikan manfaat, seperti keefektifitasan belajar
menjadi lancar dan suasana belajar akan nyaman. Hal ini perlu diperhatikan
sekaligus mencari solusi terbaik untuk menekan semakin rendahnya kepedulian terhadap
kebersihan lingkungan sekolah khususnya kelas yang mungkin disebabkan oleh
faktor-fakor tertentu diantaranya adalah pengaruh lingkungan, kurangnya rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan dan masih banyak lagi.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah adalah pertanyaan yang akan dicari jawabannya untuk menyingkap berbagai
masalah yang penting yang akan dikemukakan tentang kepedulian siswa akan
kebersihan kelas dan pengaruhnya terhadap keefektifitasan belajar. Melalui
penelitian ini penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah
ada pengaruh kebersihan terhadap keefektivitasan belajar?
2. Mengapa
kebersihan berpengaruh terhadap keefektivitasan belajar?
3. Bagaimana
kepedulian siswa terhadap kebersihan?
C. Batasan
Konsep
1. Kebersihan
: keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya bau, debu dan sampah.
2. Efektivitas
: Berjalan lancar atau berjalan sesuai aturan.
3. Belajar
: Berusaha dan berlatih untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.
D. Manfaat
Penelitian
1. Mengetahui
permasalahan yang diteliti serta mencari solusinya
2. Menambah
pembendaharaan buku bacaan perpustakaan
3. Untuk
dijadikan pengalaman bagi penulis
E. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian adalah sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti. Adapun tujuan
penelitiannya adalah:
1. Mengetahui
sejauh mana pengaruh kebersihan terhadap keefektivitasan belajar.
2. Sebagai
bukti penulis telah melakukan penelitian .
3. Mengetahui
seberapa besar kepedulian siswa terhadap kebersihan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
kebersihan dari beberapa sumber
Kebersihan menurut agama islam adalah
Upaya manusia untuk memlihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan
yang keji untuk mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.
Kebersihan juga bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman.
Kebersihan menurut kamus Indonesia adalh
berasal dari kata bersih yang artinya tidak kotor, bebas dari kotoran, tidak
tercampur dengan benda atau sesuatu yg lain dan tidak ternoda.
Sedangkan kebersihan menurut wikipedia
bahsa indonesia adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,
bau dan sampah.
2. Pengertian
belajar menurut beberapa sumber
Menurut islam, belajar adalah kewajiban.
Setiap muslim dan muslimat diwajibkan menuntut ilmu dari buaian hingga ke liang
lahat. Setiap orang yang berilmu dimudahkan jalannya menuju surga. Sebenarnya
ilmu yng merupakan buah dari pembelajaran merupakan alat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Menurut Kamus Besar bahasa indonesia
adalah berusaha, berlatih untuk mendapatkan pengetahuan atau belajar yang berasal
dari kata ajar yg artinya cara-cara atau petunjuk yg disampaikan kepada orang
lain.
Belajar menurut Wikipedia Bahasa indo
adalh perubahan yg relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yg diperkuat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode
penelitian adalah cara yg ditempuh peneliti untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan penelitian.
A. Subjek
penilitian
1. Populasi
Populasi adalah
keseluruhan dari objek analisis penelitian atau sekumpulan orang yg dijadikan
objek penelitian.
2. Sampel
Sampel adalah wakil
dari populasi.
Dalam penelitian
ini penulis mengunakan teknik sampel yang diwakili 30 orang di dalam suatu
kelas.
B. Metode
pengumpulan data
Metode pengumpulan
data adalah cara peneliti mendapatkan data. Dengan alat pengumpulan data berupa
:
a. Quesioner
(angket)
b. Observasi
(pengamatan)
C. Lokasi
dan waktu penelitian
Peneliti
mengambil lokasi di SMP Negeri 15 Medan
Waktu: 16 dan 23
Mei 2012
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sejauh
mana pengaruh kebersihan kelas terhadap efektifitasan belajar
Perlu diketahui bahwa kebersihan sangat
berpengaruh pada kelangsungan belajar.
Oleh karena itu kebersihan sangat penting apalagi bagi kalangan pelajar. Dewasa
ini, pengaruh kebersihan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan diri, tapi
kebersihan juga berpengaruh pada efektivitas belajar siswa. Efektivitas adalah
berjalan lancar atau bejalan sesuai aturan.
Dari hasil angket yg peneliti ajukan tentang
pengaruh kebersihan terhadap efektifitasan belajar, bahwa hampir 90% menyatakan
bahwa kebersihan sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Disini
jelas, bahwa murid setuju bahwa kebersihan sangat berpengaruh terhadap
efektifitasan belajar.
Tabel 1
Ada atau tidak pengaruh kebersihan
terhadap efektifitasan belajar
Survei
|
Hasil
|
%
|
Ada
Tidak ada
|
20
10
|
90
10
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Memang untuk mendukung keefektifitasan
belajar, harus didukung dengan kebersihan, kenyamanan dan keindahan kelas.
Dengan begitu murid akan semangat dalam belajar dan kegiatan belajar akan
berjalan lancar dengan mencapai hasil yang dicapai.
2. Kepedulian
siswa terhadap kebersihan
Walaupun hasil angket mengatakan
kebersihan sangat berpengaruh terhadap efektivitas belajar, tetapi siswa-siswa
yang menjaga dan peduli kebersihan ini sedikit, dan mungkin pengembangan
terhadap kebersihan kelas masih biasa-biasa saja ataupun sedang. Hal ini dapat
dibuktikan dari bagaimana sikap kepedulian siswa jika kelas kotor.
Tabel 2
Bukti kepedulian siswa jika kelas kotor
Survei
|
Hasil
|
%
|
Menyuruh orang
lain untuk membersihkan
Membersihkan
sendiri
Membiarkan
saja
|
10
5
15
|
30
10
60
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Dan setelah penulis melakukan pengamatan
secara langsung, hal ini terbukti bahwa kebersihan kelasnya tidak cukup baik,
kelasnya terlalu kotor. Ini dikarenakan masih banyak sampah yg berserakan di
dalam kelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor dan tidak nyaman untuk
digunakan.
Dan yang peduli terhadap kebersihan kelas
hanya beberapa orang saja. Hal ini perlu dipupuk dan ditingkatkan kepedulian
siswa terhadap kebersihan. Hal ini terbukti dari yang bertugas sebagai piket
kelas hanya satu atau dua orang saja perhari. Jadi mereka hanya menyapu lorong
bagian dia belajar. Sementara sisa lorong lain dibiarkan begitu saja.
Dalam melakukan kebersihan kelas atau
piket kelas di SMP Negeri 15, siswa-siswa dapat melakukannya di siang hari
selesai pembelajaran atau esok paginya sebelum pembelajaran dimulai. Namun yang
terjadi, mereka tidak membersihkan kelas.
Bersih atau tidaknya lingkungan kelas
tersebut, sangat bergantung pada penghuni kelas tersebut, dalam hal ini siswa-siswa.
Oleh karena itu kepedulian siswa terhadap kebersihan sangat berpengaruh , hal tersebut
dapat penulis persentasekan 40 % karena hasil dari angket menyatakan bahwa
hanya beberapa siswa yang peduli terhadap kebersihan.
Tabel 3
Survei Tentang Piket Kelas
Survei
|
Hasil
|
%
|
Ya
Tidak Pernah
Sering
Kadang-kadang
|
4
12
6
8
|
5
60
15
25
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Mungkin untuk meningkatkan kepedulian
siswa terhadap lingkungan, diperlukan sangsi agar siswa dapat merubah sikapnya.
Sangsi merupakan salah satu cara agar siswa yang melanggar merasa jera. Disini
penulis menyajikan dua macam sangsi saja, yaitu ditegur atau disuruh
membersihkan kelas. Dari hasil survei didapat bahwa sangsi yang dapat diberikan
adalah disuruh membersihkan kelas.
Tabel 2
Survei tentang sangsi yang diberikan
Survei
|
Hasil
|
%
|
Ditegor
Disuruh membersihkan
|
2
13
|
10
90
|
Jumlah
|
15
|
100
|
3. Faktor-faktor
penyebab rendahnya kepedulian siswa terhadap lingkungan
Faktor-fakor
tersebut diantaranya :
·
Faktor intern
(dalam diri), yaitu kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan
·
Gengsi
·
Malas
·
Kurang mengerti
tentang arti kebersihan
·
Peralatan
kebersihan kurang memadai (faktor ekstern)
·
Tidak adanya
sangsi tegas bagi siswa yg melanggar
·
Tidak adanya
kebiasaan membersihkan lingkungan
·
Adanya
keterbatasan waktu
BAB
V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kebersihan
adalah bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, bau dan sampah. Dari
penelitian tersebut, jelaslah bahwa kebersihan sangat mempengaruhi
efektifitasan belajar siswa. Semakin bersih kelas, maka siswa dapat belajar
dengan nyaman dan lancar sehingga dapat mencapai hasil akhir dari pembelajaran.
Mesikipun sangat berpengaruh, kepedulian siswa SMP Negeri 15 Medan terhadap
kebersihan masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan masih banyak siswa yang
tidak piket kelas dan masih banyak siswa yang cuek terhadap kelas kotor .
Mereka seakan tidak memperdulikan itu dan membiarkan sampah dan kelas berserak.
2. Saran
Beberapa
saran yang perlu disampaikan :
1. Sebaiknya
menanamkan sikap peduli lingkungan pada usia dini
2. Hendaknya
sekolah mengingatkan kepada semua pihak untuk ikut serta dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat dan bersih
3. Supaya
melengkapi alat-alat kebersihan dan merawatnya
4. Diberi
sangsi yang tegas kepada siswa-siswi yang tidak taat terhadap kebersihan
BAB
VI
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Wikipedia Indonesia
2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia