Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Minggu, 30 November 2014

Makalah Sejarah

BAB I
PENDAHULUAN

a.      LatarBelakang
Sejarah sebagai salah satu cabang ilmu-ilmu sosial menjadi sangat penting ketika kita menyadari bahwa kehidupan kita masa depan sangat ditentukan oleh kehidupan kita pada masa lalu, dan kehidupan kita masa depan sangat ditentukan oleh kehidupan kita masa kini. Oleh karena itu, sejarah menjadi salah satu cabang ilmu yang seharusnya kita pahami sekalipun kita bukan menjadi guru sejarah, namun dapat dijadikan sebagai pendukung dalam memahami ilmu-ilmu lain.
Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Masa lalu itulah yang sering disebut dengan istilah Sejarah. Namun tidak jarang juga banyak yang tidak mengetahui apakah sejarah itu? Oleh karena itu, kami mengambil topik ini untuk memahami apa itu sejarah.

b.      Tujuan
·         Menjelaskan istilah yang memakai kata sejarah
·         Menjelaskan defenisi dari sejarah
·         Menjelaskan pengertian sejarah secara negatif
·         Menjelaskan pengertian sejarah secara positif
·         Menjelaskan ciri-ciri utama sejarah

c.       BatasanMasalah
·         Istilah yang memakai sejarah
·         Defenisi sejarah
·         Pengertian sejarah secara negatif
·         Pengertian sejarah secara positif
·         Ciri-ciri utama sejarah



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Istilah Yang Memakai Kata Sejarah
Jangan terkejut dalma Studium Generale (Kuliah Umum) yang pertama di Jurusan Sejarah (bahasa Arab "SYAJARA" artinya "TERJADI", "SYAJARAH" artinya "POHON", "SYAJARAH ANNASAB" artinya "POHON SILSILAH" ; BahasaInggris "History", Bahasa Latin dan Yunani "Historia", Bahasa Junani "Histor" atau "Istor" artinya "Orang Pandai") yang juga dihadiri mahasiswa tahun pertama, namun gambaran sejarah tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kuliah semacam ini tidak dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang sejarah pada umumnya. Dosen member materi kuliah harus bias menyesuaikan diri dengan harapan teman-teman daripada tuntunan mahasiswa baru yang masih perlu dengan penerangan.
Pelajaran di sekolah setidaknya mengajarkan fakta sejarah dan pengalaman, dan apa yang sudah terjadi kita anggap sejarah, yaitu yang terjadi di luar pengetahuan manusia (disebut sejarah objektif) dan yang terjadi sepengetahuan manusia (disebut sebagai sejarah subyektif). Adapun ilmu sejarah atau sejarah sudah sering didengar, meskipun sering disalahpahamkan, ialah ilmu yang akan diajarkan di Jurusan Sejarah. Demikian juga kata sejarah yang digunakan dalam banyak profesi yang berkenaan dengan kesejarahan.
Banyak istilah yang memakai kata sejarah, misalnya “guru sejarah” (guru yang mengajarkan mata pelajaran sejarah), “pegawai sejarah” (termasuk di sini pegawai purbakala, museum, dan monumen), “pelaku sejarah dan saksi sejarah” (orang yang terlibat langsung dalam pergulatan sejarah), “peneliti dan penulis sejarah” (kelompok yang mempunyai bakat dan kemampuan meneliti dan menulis sejarah, baik yang dihasilkan melalui pendidikan di perguruan tinggi, juga wartawan dan sastrawan).

2.      Defenisi Sejarah
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. Bukan maksudnya membangun kembali masa lalu sendiri untuk kepentingan masa lalu itu sendiri, itu adalah Antikuarianisme bukan sejarah. Seorang sejarawan Amerika menyatakan bahwa sejarah itu ibarat orang naik kereta dimana ia menghadap kebalakang, ia dapat melihatke belakang, ke samping kanan dan kiri. Tapi masalahnya ia tidak bisa melihat ke arah depan.
Ada definisi sejarah yang tautologis yang mengatakan bahwa sejarah ialah apa yang dikerjakan sejarawan. Tautologi ini menegaskan bahwa sejarawan mempunyai kebebasan dalam rekonstruksi. Apa yang direkontruksi sejarah ialah apa yang sudah difikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Sejarawan dapat menulis apa saja, asal memenuhi syarat untuk disebut sejarah.
Sementara menurut beberapa tokoh:
·         Menurut "BapakSejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban. Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
·         Menurut Aristotle, Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.
·         Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sebuah bentuk penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
·         Patrick Gardiner menyatakan sejarah sebagai ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
·         Drs. Sidi Gazalba mencoba menggambarkan sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku.
·         Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

3.      Pengertian Sejarah Secara Negatif
a.       Sejarah Bukan Mitos
Dalam bahasa Yunani mythos berarti dongeng. Sama – sama menceritan masa lampau. Mitosberbeda dengan sejarah. Mitos menceritakan masa lampau dengan waktu yang tidak jelas dan kejadian yang tidaqk masuk akal dimasa kini. Seperti mitos dari jawa tentang raja Dewata cengkrang , pemakan manusia yang dikalahkan ajisaka. Mitos – mitos  mempunyai kegunaan tersendiri tetapi mitos bukan sejarah. Dalam mitos tidak ada penjelasan kapan peristiwa terjadi sedangkan dalam sejarah semua peristiwa secara persis ada kapan terjadinya.
b.      Sejarah Itu Bukan Filsafat
           Sejarah sebagai ilmu dapat terjatuh sebagai tidak ilmiah bila dihubungkan dengan filsafat:          (1) sejarah dimoralkan, (2) Sejarah sebagai ilmu yang konkrit yang dapat menjadi filsafat                     abstrak. Pada zaman pertengahan sejarah dipengaruhi Teologi , pada abad ke-19 sejarah                     dipengaruhi oleh liberalisme, kapitalisme, dan nasionalisme. Pada abad ke-20 sejarah dipengaruhi         oleh marxisme. Pada abad ke-20 sejarah dipengaruhi oleh modernisasi dan globalisasi.
c.       SejarahBukanIlmuAlam
Sejarah mempunyai tersendiri dalam pekerjaannya. Sejarah sering dimasukkan dalam ilmu-ilmu human studies yang dalam perjalanan waktu dipecah dalam ilmu sosial. Orang sering kali membedakan ilmu alam dengan ilmu manusia. Disatu pihak ilmu–ilmu alam (termasuk ilmu sosial lainnya) bertujuan untuk menemukan hukum–hukum umum atau bersifat nomotetis. Sedangkan sejarah  berusaha menuliskan hal–hal yang khas dan unik atau bersifat ideografis (ilmu yang menuliskan perilaku).
d.      Sejarah Itu Bukan Sastra
Sejarah setidaknya berbeda dengan sastra dalam 4 (empat) hal yaitu:
1.      Cara kerja
2.      Kebenaran
3.      Hasilkeseluruhan
4.      Kesimpulan
Dari cara kerja sastra adalah pekerjaan hasil imajinasi yang lahir dari kehidupan sebagaimana pengarangnya mengerti. Jika pengarangnya bersimpati dengan rakyat kecil maka sastra menceritakan rakyat kecil.

4.      PengertianSejarahSecaraPositif
Sebagai ilmu, sejarah terikat pada prosedur peneliatian ilmiah. Sejarah juga terikat pada penalaran yang bersandar pada fakta. Kebeneran sejarah terletak dalam kesediaan sejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga diharapkan ia akan mengungkapkan secara obyektif hasil akhir yang diharapkan ialah kecocokan antara pemahaman sejarawan dengan fakta.
a.  Sejarah ialah ilmu tentang manusia
Peristiwa masa lalu itu sangat luas. Terjadinya alam semesta memang sudah berlalu, tapi itu menjadi objek penelitian astronomi bukan sejarah. Jadi Sejarah hanya bercerita tentang manusia dengan segala aktivitasnya baik peristiwa masa lalu, sekarang maupun manusia yang akan datang. Akan tetapi manusia yang berupa fosil menjadi penelitian para antropolog, arkeolog, dan sejarawan juga.
b.      Sejarah adalah ilmu tentang waktu
Jika kita berbicara tentang sejarah dalam waktu, maka sejarah itu akan bersifat diakronis (peristiwa sejarah memanjang dalam waktu). Dalam membicarakan waktu terjadi empat hal, yaitu:
·         Perkembangan
Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Perkembangan mengandaikan tidak ada pengaruh luar yang menyebabkan pergeseran.
·         Kesinambungan
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama, seperti kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme.
·         Pengulangan
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi, seperti munculnya kaum pemodal kuat sepanjang abad ke-19 yang menyengsarakan penduduk. Hal ini terulang lagi pada abad ke-20.
·         Perubahan
Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran dan sekaligus perkembangan. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar, seperti gerakan Padri di Sumatera Barat yang menentang kaum adat sering dianggap sebagai pengaruh gerakan wahabi di Arab yang ditularkan lewat para haji yang pulang dari Mekkah yang tidak puas dengan kekuasaan kaum adat.
c.       Sejarah adalahi lmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
Tidak semuanya penting untuk  pembangunan dan perubahan masyarakat, yang dianggap sebagai suatu sejarah. Perubahan di masyarakat yang dianggap sebagai sejarah apabila perubahan itu membawa dampak terhadap masyarakat itu sendiri, seperti kedatangan para haji tehun 1888 di Banten, merekalah yang mengkorbankan pemberontakan petani melawan kolonialisme.
d.      Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya dan teruji
           Sejarah adalah sejarah tertentu, misalnya jika sejarah berbicara tentang mobilitas sosial,              maka harus jelas kapan dan di mana, bagaimana, mengapa, dan siapa mobilitas itu terjadi.                   Sehingga seorang sejarawan akan mempunyai pemikiran yang berbeda dengan seorang yang                bukan sejarawan. Sejarah juga ilmu yang mempelajari tentang peristiwa yang unik (satu-                     satunya), misalnya sejarawan harus menulis peristiwa, waktu, tempat yang hanya sekali terjadi.          Sejarah juga harus terinci dan detail (membahas dan menyajikan dari hal-hal yang besar sampai           hal-hal yang kecil).

Peristiwa yang dapat digolongkan sebagai suatu peristiwa sejarah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·     Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa
·         Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.
·    Penting, artinya peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang penting dan dapat dijadikan momentum, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.





BAB III
KESIMPULAN

Banyak kata yang menggunakan kata sejarah, seperti guru sejarah, pegawai sejarah, pelaku sejarah dan saksi sejarah, peneliti dan penulis sejarah.Sejarah adalah rekontruksi masa lalu. Apa yang direkontruksi sejarah ialah apa yang sudah difikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Banyak tokoh yang mengemukakan defenisi dari sejarah itu, seperti Herodotus, Aristotle, R. G. Collingwood, Drs. Sidi Gazalba, ibnu Khaldun dan masih banyak lagi.
Sejarah memiliki pengertian secara negatif, yaitu meliputi sejarah itu bukan mitos, sejarah itu bukan filsafat, sejarah bukan ilmu alam, dan sejarah itu bukan sastra. Sejarah juga memiliki pengertian secara positif, yakni sejarah ialah ilmu tentang manusia, sejarah ialah ilmu tentang waktu, sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial, serta sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya dan teruji.
Sebagai sebuah peristiwa, peristiwa sejarah harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, yaitu peristiwa yang abadi, peristiwa yang unik, dan peristiwa yang penting.






DAFTAR PUSTAKA

1.      Diktat Dasar-Dasar Ilmu Sejarah
2.      Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga









Share This :

1 komentar:

Popular Posts

 

Followers